PESTA DEMOKRASI
PESTA demokrasi usai digelar di Wonosobo pekan lalu berjalan aman.
Kini tak hanya dilakukan masyarakat umum, namun juga dipraktikkan
anak-anak SMP 2 Kalikajar, Rabu (16/12).
Praktik baik itu diterapkan secara langsung oleh siswasiswi di SMP 2
Kalikajar tiap tahun, yaitu melalui pelaksanaan pemilihan ketua OSIS di
sekolah. Sebanyak 470 siswa dan guru maupun penjaga sekolah memberikan
hak suara untuk memilih ketua OSIS.
Kegiatan dilaksanakan secara langsung dengan sistem seperti pemilihan
umum (Pemilu) kepala daerah. Tak hanya pada saat pemungutan suara,
tahapantahapan pemilihan sebagaimana KPU atau KPUD melaksanakan
pemilihan umum juga dilakukan.
Sebelum pemungutan suara, tiga pasangan calon memaparkan visi misi mereka di lapangan terbuka dengan pakaian rapi dan berjas. Pasangan nomor urut satu Laziqoh dan Sidiq, nomor dua Rafii dan Elisa serta nomor urut tiga Affan dan Amelya.
Setiap calon berorasi layaknya calon kepala daerah dengan nada
menggebu-gebu seputar progam pengembangan sekolah dan peran siswa. Para
siswa juga membentuk petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
(KPPS) dengan melibatkan perwakilan kelas.
Surat suara berisi foto calon ketua OSIS dan wakilnya yang saat
pencoblosan pasangan calon berada di sekitar lokasi. Ketua Pemungutan
Suara, Diva Wahyu Pratama menyampaikan persiapan pemilu siswa ini kurang
lebih seminggu dengan melibatkan 20 siswa.
Menurutnya, semua kebutuhan material dibuat mirip dengan Pilkada dan
yang membutuhkan waktu cukup lama yakni mencetak ratusan kertas suara.
’’Total 470 siswa ditambah guru dan warga sekolah kami mempersiapkan
sekitar 500 lembar kertas suara,’’katanya.
Dia dan teman-temannya selama ini hanya mengetahui praktik demokrasi
pada mata pelajara PKn sehingga dengan diberi tanggung jawab
menyelenggarakan pemilu OSIS menjadi pengalaman berharga.
Tak Ada Intrik
Kepala SMP 2 Kalikajar, Mei Rohwati mengatakan, kegiatan ini sebagai
bentuk pendidikan politik kepada siswa, sehingga pada saatnya nanti
mereka memahami mekanisme Pemilu ketika menjadi pemilih dan pelaksana
Pemilu yang jujur dan adil tanpa politik uang.
’’Kami sudah melakukan kegiatan serupa dalam lima tahun ini. Kami
bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengenalkan semua tahapan
pemilu kepada siswa,’’ ujarnya. Hampir semua tahapan pelaksanaan
pemilihan, kata dia, murni dilakukan oleh siswa dan tidak ada intrik
maupun strategi mempengaruhi pemilih apalagi politik uang.
Melalui pemilihan ini diharapkan melejitkan pemimpin yang cerdas dan
agamis. Camat Kalikajar Agus Fajar di sela-sela melakukan pengecekan
TPS di sekolah mengatakan, pemilihan Ketua OSIS ala Pemilu ini merupakan
kegiatan positif yang bisa diikuti oleh sekolahan lain di Wonosobo.
’’Kegiatan ini memberikan edukasi mengenai pesta demokrasi kepada
siswa SMP yang meski belum memiliki hak pilih namun pilkada lima tahun
mendatang merupakan pemilih pemula. Sebab, selama ini banyak generasi
muda yang enggan menjadi pemilih saat Pemilu,’’katanya.
Pantauan di lapangan, para siswa juga menyiapkan surat undangan
pemilih, regulasi berkaitan dengan tahapan, pendaftaran pemilih,
penghitungan suara. Kemudian para calon juga aktif ikut mengikuti proses
pemungutan suara di aula musala sekolahan setempat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar